Lompat ke konten

Jangan keliru! Ini Beda Trekking dan Hiking yang Harus Diketahui

Teman-teman.. apa yang biasa Kamu lakukan untuk meredakan stress? Apakah bawa tidur aja, pergi ke psikolog ata melakukan yang saya lakukan. Pernahkah Kalian mencoba trekking dan hiking?

Seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya pada artikel Pengalaman Jaga Kesehatan Mental Dengan Traveloka PayLater, salah satu cara saya dalam meredakan stress adalah dengan berliburan. Diantara banyak liburan yang saya lakukan, kebanyakan saya juga melakukan hiking maupun trekking.

Hiking dan trekking adalah kegiatan luar ruangan (alam) yang banyak diminati. Meski sering dianggap sama, keduanya sebenarnya memiliki perbedaan. Sudahkah teman-teman megentahui perbedaan dari kedua kegiatan ini? (awalnya saya juga berpikiran kedua kegiatan ini sama)

Beda Trekking dan Hiking

Jangan keliru Ini Beda Trekking dan Hiking yang Harus Diketahui

Ada beberapa hal yang membedakan 2 kegiatan ini. Berikut adalah perbedaan trekking dan hiking yang harus teman-teman ketahui yang saya olah dari beberapa sumber.

  1. Durasi

Perbedaan yang paling mencolok dari kegiatan-kegiatan ini adalah total durasi yang dibutuhkan. Hiking atau pendakian biasanya berlangsung selama kurang dari sehari. Durasi yang dibutuhkan dalam melakukan hiking bervariasi, mulai dari 2 jam hingga 8 jam. Sebagai contoh saat pertama kali jelajah Gunung Marapi di Sumatera Barat, di mana bisa dilakukan dalam waktu lebih singkat.

Sementara itu, trekking dapat dilakukan di mana pun dengan durasi yang lebih panjang. Biasanya, butuh waktu beberapa hari hingga bulan untuk melakukan trekking. Mungkin contohnya mendaki Gunung Rinjani, atau Gunung Talamau di Pasaman Barat yang butuh waktu lebih dari sehari.

  1. Lokasi

Lokasi juga berkaitan dengan durasi. Ini karena hiking dilakukan di tempat cagar alam. Sedangkan trekking biasanya dilakukan di gunung tinggi, seperti Gunung Rinjani, Gunung Semeru, dan sebagainya.

  1. Persiapan

Beda hiking dan trekking selanjutnya dapat teman-teman lihat dari segi persiapannya. Biasanya, hiking tidak terlalu membutuhkan banyak perencanaan. Ini karena hiking telah memiliki rute yang sudah ditandai, sehingga jelas untuk diikuti.

Meski demikian, petualan yang melakukan perjalanan/ pendakian harus tetap melakukan persiapan sebelum hiking. Kamu dapat menyiapkan makanan dan air yang cukup untuk cadangan selama pendakian. Ini juga sebagai antisipasi jika pendakian harus terhenti akibat cuaca atau hal-hal tak terduga lainnya.

Sebaliknya, trekking memerlukan perencanaan yang lebih kompleks lagi. Ini karena para trekker atau grup trekking diharuskan menandai rute yang ingin mereka ambil. Dapat diartikan bahwa mereka adalah orang-orang yang membuat rute pendakian.

Seorang trekker juga perlu menyiapkan barang-barang penting di ransel mereka, seperti makanan, pakaian, dan peralatan tidur. Ini juga berkaitan dengan durasi perjalanan, sehingga mereka dapat memperhitungkan kebutuhan pokok mereka selama perjalanan.

Kamu juga harus benar-benar fit dalam melalui seluruh perjalanan, plus cukup kuat dalam mental sehingga bisa mendorong diri sendiri melewati batas.

  1. Jalur

Jalur termasuk dalam beda trekking dan hiking selanjutnya. Biasanya, hiking dilakukan di jalur pendakian yang berada di tengah hutan, gunung, bukit, dan lingkungan cagar alam.

Jalur hiking biasanya sudah ditandai sehingga memudahkan para pendaki untuk mencapai tujuan mereka.

Sedangkan jalur trekking dapat berubah selama perjalanan. Dari gunung, ke jalan, masuk ke hutan, bahkan tidak jarang yang sampai berjalan di tepi pantai.

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan urutan kedua ini adalah kegiatan yang membawa seseorang untuk menjelajah alam dengan berjalan kaki.

Ini secara langsung dan tidak langsung memberikan pengalaman melihat lokasi yang indah dan tidak banyak diakses banyak orang. Trekker memiliki kekuatan dan kebebasan bagi pelakunya untuk melakukan perjalanan menjelajah alam.

  1. Intensitas

Beda trekking dan hiking selanjutnya adalah dari intensitas. Dalam hal ini, hiking dapat dikatakan sebagai rekreasi. Ini karena banyak orang yang menganggap kegiatan ini sebagai kegiatan akhir pekan atau hobi pribadi.

Hiking menjadi hal yang menarik karena para pejalan kaki ini biasanya menghadapi rintangan selama perjalanan. Pengalaman yang mereka dapatkan pun berbeda dengan yang melakukan perjalanan di jalan setapak.

Baca Juga :  Begini Tips Ngumpulin Uang Traveling dengan Cepat dan Mudah

Trekking memiliki intensitas yang lebih tinggi dari hiking. Bukan tanpa alasan, kegitan ini dilakukan di medan yang berbeda dengan hiking. Durasi yang lebih lama juga membuat para pegiat trekking harus lebih kuat mental dan fisik.

Karena intensitas kegiatan ini lebih tinggi, maka tingkat kebugaran yang dibutuhkan dalam trekking juga tinggi. Pegiat trekking harus melewati latihan fisik yang lebih intens.

Memang, keluar dari zona nyaman dalam waktu yang lama dapat menciptakan ketidaknyamanan. Namun, hal-hal yang tidak ditemui di rumah juga menyuguhkan pengalaman yang tidak terlupakan oleh para trekker.

Manfaat Trekking dan Hiking

Jangan keliru Ini Beda Trekking dan Hiking yang Harus Diketahui
Biar bahagia

Supaya lebih mantap untuk melakukan 2 kegiatan alam ini, mari simak manfaat dari hiking dan trekking berikut.

  1. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung dan Hipertensi

Selain sebagai olahraga yang mampu menghilangkan stress, keduanya sebenarnya baik dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

Berdasarkan studi yang dilakukan Center for Disease Control and Prevention, mereka menyarankan untuk berjalan satu jam sehari selama lima hari dalam seminggu.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko stroke. Seperti yang teman-teman ketahui, trekking dan hiking secara teratur dapat meningkatkan kinerja jantung dan tekanan darah.

  1. Membuat Tubuh Makin Bugar

Kegiatan outdoor memang menyehatkan untuk otot tubuh. Dengan berjalan kaki, Kita dapat memperkuat otot paha, otot kaki bagian bawah, otot pinggul, dan otot paha belakang.

Selain itu, berjalan juga dapat melatih tulang kaki supaya lebih kuat. Ini karena saat berjalan, kaki secara tidak langsung menahan beban berat badan Kita. Sehingga, tubuh menjadi lebih bugar dari biasanya.

Semakin sering dilakukan, maka efek ke tubuh juga akan lebih besar. Artinya, kebugaran tubuh akan meningkat jika hal ini dilakukan secara rutin.

  1. Meningkatkan Kesehatan Mental

Menjauh dari kehidupan yang monoton adalah cara terbaik untuk healing. Stress, depresi, dan kecemasan bisa perlahan mereda jika tubuh Kamu dibawa untuk menikmati keindahan alam.

2 kegiatan di alam ini memungkinkan Kita untuk melihat alam bebas dan menempatkan hidup dalam perspektif yang lebih baik lagi.

  1. Membakar Kalori

Jika Kamu sedang diet, baik untuk menurunkan berat badan maupun mempertahankan berat badan, Kamu dapat melakukan hiking atau trekking.

Setidaknya, 440 hingga 550 kalori terbakar setiap jam selama Kalian melakukan 2 kegiatan ini.

  1. Melatih Kreativitas

Menghabiskan waktu di luar ruangan dengan trekking dan hiking membuat diri kita mendapat asupan vitamin D yang cukup. Ini sangat baik untuk kesehatan mental Kamu. Sinar matahari yang mengandung vitamin D juga bagus untuk menjaga kesehatan gigi dan tulang.

Selain itu, perspektif baru akan dengan mudah teman-teman dapatkan dengan beraktivitas di luar ruangan.

Tips Sebelum Melakukan Hiking

Jangan keliru Ini Beda Trekking dan Hiking yang Harus Diketahui
Perlengkapan makan

Sebelum melakukan kegiatan alam ini, ada beberapa hal wajib yang perlu teman-teman ketahui. Sangat penting mengetahui informasi tujuan pendakian yang Kalian pilih. Perlu pula menguji diri sendiri termasuk tubuh, plus peralatan-peralatan yang nantinya akan dibawa. Sehingga kesulitan-kesulitan selama berpetualang bisa teratasi dengan baik. Perjalananpun sesuai dengan yang kita harapkan.

  • Uji barang atau peralatan yang ingin kalian bawa. Memastikan peralatan tersebut berguna tak ada salahnya kan? Bisa di coba di halaman belakang rumah atau taman kota misalnya?
  • Bawa kain dan jas hujan yang tepat. Kain memiliki daya serap keringat yang baik dan keringakan menjadi teman terbaik Kita saat di luar ruangan. Keadaan seperti hujan atau panas tentunya bisa membuat tingkat kenyamanan kita lebih baik. Maklum saja di tanah air keadaannya tropis dan kadang kala cuaca bisa berubah dalam waktu singkat.
  • Bawa makanan dan air secukupnya. Banyak para petualang atau pejalan kaki mengungkapkan jika satu liter air (kira-kira setengah liter) untuk aktifitas setiap dua jam (atau empat mil) berjalan kaki sudah cukup. Sebaliknya untuk makanan, pastinya lebih gampang mempersiapkannya, atau paling tidak setengah pon untuk satu hari penuh. Lebih bagus lagi jika ditambah dengan makanan ringan.
  • Hormati jejak dan keadaan di lokasi selama perjalanan. Ingat! ktia datang sebagai seorang pengunjung. Jaga sikap, omongan, sopan (selalu tersenyum dan melambaikan tangan ketika melewati pejalan kaki lain), dan pastinya tidak merusak alam. Sebaliknya kita lebih baik menjaganya agar anak cucu kita nanti masih bisa menikmati alam yang sama.
  • Gunakan sepatu trail . Menggunakan sepatu hiking juga tidak masalah, namun tergantung pada kondisi dan jalur pendakian kalian. Jangan nantinya hanya buat kita kewalahan, sebagai contoh menggunakan sandal jepit atau sepatu hak tinggi untuk wanita.
  • Bagikan rencana perjalanan kalian. Apabila kamu melakukan pendakian sendiri dan tidak menggunakan tur atau tim hiking yang terorganisir, ada baiknya memberi tahu orang lain semisal keluarga tau teman tentang rencana petualan yang akan kita lakukan. Khusunya kalau kamu melakukan perjalanan sendiri. Pastikan teman atau keluarga yang kamu percayai tau di mana Kita titik mulai perjalanan hingga di mana Kamu akan menyelesaikannya. Kamu juga bisa hitung-hitung berapa waktu paling cepat dan waktu paling lama kamu melakukan perjalanan. Mencegah lebih baikan dari pada mengobati? Biar tidak menyesal kemudian.
Baca Juga :  Pandemi Buat Bosan? Ini 8 Tips Liburan Staycation Seru di Rumah

Bawa Barang Apa Saja Saat Hiking?

Jangan keliru Ini Beda Trekking dan Hiking yang Harus Diketahui
Jangan sampai salah bawa kebutuhan

Kamu harus riset apa saja barang atau peralatan yang harus dibawa dalam perjalanan pendakian. Kan aneh kalau kita mau mendaki gunung yang terkenal hujan tapi tidak membawa mantel. Karena beda lokasi beda pula peralatan yang akan dibawa.

  • Gunakan pakaian yang tepat ( kemeja termal, jaket gunung, bahan cepat kering, hoodies ringan, jas hujan, legging termal , celana hiking konvertibel , kaus kaki hiking anti lembab, kaus kaki panjang, topi hangat, sarung tangan ringan )
  • Menggunakan tongkat pendakian atau tongkat jalan jika perlu
  • Ransel yang tepat, tahan air dan nyaman. Sedangkan untuk ukuran disesuaikan tergantung berapa lama pendakian yang akan dilakukan.
  • Menyiapkan plastik atau terpal. Plastik yang saya maksudkan di sini adalah plasti untuk pakaian, agar jika tas yang kita gunakan kemasukan air, pakaian tetap aman dalam plastik. Sedangkan terpal adalah untuk menjaga tenda kita tetap aman walau hujan lebat.
  • Bawa hand body atau tabir surya plus semprotan serangga (tapi saya biasanya pake lotion anti nyamuk)
  • Sepatu hiking atau sepatu kets trail
  • Bisa juga membawa topi baseball atau matahari. Yang jelas muka dan kepala terlindungi hahaha.
  • Kalau ada bisa menggunakan selimut termal darurat, karena jika kalian tersesat, perlengkapan ini benar-benar bisa menjadi penyelamat.
  • Makanan dan air secukupnya. Jangan lupakan untuk mengemas air dalam jumlah yang tepat, dan memilih makanan sehat, semisal kacang-kacangan, biji-bijian, telur, campuran makanan, dan biskuit energi (biasanya saya konsumsi cokelat atau gula merah). Dan walau tak sehat, Mie Instant jangan lupa dibawa karena memasaknya jauh lebih mudah. Oh iya, kalau waktunya agak lama, bawa rendang dan ikan teri sekalian. Jangan lupa untuk membungkus dengan tepat dan rapi.
  • Tisu basah jangan lupa
  • Kantong plastik untuk semua sampah yang akan kita bawa kembali
  • Kit pertolongan pertama dalam mode mini, termasuk minyak kayu putih
  • Peta biar tidak tersesat. Baik peta konvensional ataupun digital
  • Power Bank untuk pengisian daya gadget atau lampu
  • Asuransi perjalanan jika perlu . Kalau kamu melakukannya di luar negeri tak ada salahnya menggunakannya. Apalagi jika Kamu memang membutuhkan bantuan penyelamatan, Kalian akan dikenakan biaya ratusan, bahkan hingga ribuan dolar. Mahal bukan?
  • Kamera (action camera lebih oke)
  • Bawa tembakau dan korek api. Tembakau bisa untuk menghindari binatang penghisap darah seperti lintah atau pacet
  • Teropong
  • Paling penting adalah sikap yang baik

Tips Sebelum Melakukan Trekking

  • Persiapkan diri dan tubuh Kita. Karena berbeda dari hiking, treknya jauh lebih panjang dan sulit. Jadi tubuh benar-benar harus dipersiapkan. Cobalah lakukan rutin olahraga lari 1-2 bulan sebelum keberangkatan. Bisa juga olahraga pada pusat gym. Persiapkan diri dengan banyak melakukan pendakian singkat dan pendek. Banyak konsumsi makanan sehat juga penting sebelum melakukan perjalanan panjang ini. Dengan tubuh siap tentunya Kamu akan berterima kasih pada diri sendiri nanti.
  • Cari tau dan lakukan banyak riset, khususnya jika trekking yang Kamu lakukan merupakan tur trekking pertama Kalian. Kamu harus cari tau tentang perkiraan cuaca, bahasa lokal, makanan yang tepat dan pastinya ada banyak hal lainya nan harus dipertimbangkan. Cari waktu kosong untuk memikirkan semuanya. Jangan malu bertanya pada teman atau saudara yang sudah pernah melakukan trekking sebelumnya.
  • Persiapkan tindakan untuk Penyakit Gunung Akut atau AMS (Acute Mountain Sickness). Ada banyak jalur pendakian yang memiliki ketinggian yang cukup tinggi dan membuat tubuh Kita tidak akan siap. Sangat perlu untuk membuat tubuh Kita paling tidak dua hari untuk aklimatisasi. Maka lakukan pemesanan tindakan ini mengingat hal-hal yang akan terjadi. Tak hanya itu dilansir dari tourradar.com, tablet Diamox wajib ada dalam daftar perlengkapan yang akan kita bawa. Menghindari jika penyakit gunung menyerang.
  • Pakai asuransi perjalanan . Trek dengan jarak yang jauh lebih banyak memiliki risiko jika dibandingkan dengan mendaki biasa. Apalagi jika ada yang tidak sesuai dengan rencana kita atau mungkin sedang berada dalam situasi yang sulit. Hindari risiko seperti itu dan pastikan Kita terlindungi. Oh iya khususnya asuransi kesehatan perjalanan.
  • Kenali tenda yang akan kalian gunakan. Ini juga menjadi perkara wajib, karena menyangkut tempat ktia beristirahat selama melakukan petualangan. Atur tenda yang tepat dan nyaman, jangan lupa untuk kenali luar dan dalam… secara harfiah.
  • Tinjau kembali tips mendaki atau hiking sebelumnya. Karena sebagian besar tips tersebut juga digunakan saat trekking.
Baca Juga :  Scarlett Whitening Body Care, Produk Perawatan Tubuh Pria Petualang

Bawa Barang Apa Saja Saat Hiking?

Tak jauh berbeda dengan hiking, perlengkapan saat melakukan trekking juga turut tergantung pada lokasi dan kawasan perjalanan Kalian. Apabila kamu bepergian dengan perusahaan, agen perjalanan atau pemandu wisata, biasanya mereka sudah menyediakan banyak peralatan berkemah. Tetapi jika melakukan perjalanan sendiri, tentu kamu harus melaakukan riset sendiri.

  • Hampir semua peralatan yang ada pada list hiking. Ga jauh berbeda, peralatan tersebut memang dibutuhkan.
  • Pilihan obat yang tepat untuk AMS (bicarakan dengan dokter Kalian)
  • Trekking Pole. Jangan sok-sok kuat.. karena perjalanannya jauh, medannya lebih sulit. Ga masalah dibilang kaya Datuk Maringgi menggunakan tongkat.
  • Kantong tidur pastinya. Pilih dari bahan yang baik dan nyaman. Yang benar-benar memberikan kehangatan dan bisa melindungi kita saat beristirahat. Tabung jauh-jauh hari jika harga sleeping bag yang kita inginkan mahal.
  • Tikar tidur/ alas tidur
  • Perlengkapan mandi termasuk sampo, sabun, pasta gigi – ingat, Kalian berada di luar sana selama berhari-hari. Yakin aja bisa mandi ya, soalnya beberapa kali saya ngga mandi. Astagfirullah
  • Tenda yang bagus, tahan air, kuat.
  • Handuk yang cepat menyerap air dan kering
  • Kompor plus bahan bakarnya
  • Mangkuk plus peralatan makan sederhana lainnya
  • Pemurnian air jika perlu. Mana tau tidak ketemu sumber air dan harus berhadapan dengan air yang apa adanya.
  • Kompas biar tidak tersesat
  • Banyak kaus kaki ekstra dan tebal
  • Sepatu sungai atau bisa menggunakan sandal jepit. Penggunaan sandal jepit di sini bukan saat melakukan perjalanannya ya, tetapi untuk buat kaki lebih rileks, Biasa setelah seharian berjalan, Kita pasti ingin mengunakan sepatu yang berbeda. Hal ini agar bisa memberi istirahat pada kaki Kita
  • Mancis atau korek api
  • Penyumbat telinga jika perlu, biar ga harus menguap agar telinga tak terasa budek.

Demikian adalah beda trekking dan hiking dan berbagai tips yang perlu teman-teman pahami sebelum mempraktikkannya secara langsung. Terlepas dari petualangan mana yang kamu pilih, kedua kegiatan ini merupakan cara yang luar biasa dan unik untuk mengenal alam suatu daerah. Mengenal suatu negara, budayanya, dan lanskapnya.

Kita akan menemukan keajaiban luar biasa, mengalami pengalaman baru, dan menantang diri sendiri yang belum pernah ada sebelumnya yang nantinya bisa menjadi hobi baru penuh manfaat. So.. Kalau Kamu lebih suka trekking atau hiking?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *