Skip to content

Enaknya Kuliner Minang Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai Sianok

Bukittinggi merupakan daerah yang memiliki ngarai atau lembah dan juga hamparan perbukitan. Sebab itu tidak heran jika Bukittinggi memiliki suasanya yang sejuk dan lebih dingin jika dibandingkan dengan Kota Padang. Kota yang berada di dekat Bukit Barisan memiliki suasanya yang sejuk sehingga sangat cocok untuk bersantai, ditambah lagi dengan menyantap kelezatan kuliner minang Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai Sianok yang selalu menjadi favorit saya saat berkunjung.

Tak bisa dipungkiri di masyarakat Indonesia, masakan Minang memang memiliki tempat khusus di hati dan mempunyai pesona serta kelezatan yang tidak perlu diragukan lagi. Banyak yang menyukai dan menjadikan masakan kuliner ranah Minang sebagai hidangan favorit untuk dinikmati sendiri ataupun untuk dinikmati bersama teman dan keluarga. Sedangkan mengenai kuliner khas yang saya ceritakan ini memang sudah begitu terkenal dan menjadi kuliner wajib jika sedang berkunjung ke Bukittinggi.

[toc]

Menikmati Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai Sianok

Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai Sianok
Mantap

Memang selain memiliki tempat wisata Bukittinggi yang hits dan populer, nyatanya kota ini memiliki kuliner menarik. Salah satunya adalah gulai itiak lado mudo Ngarai yang dijual Rumah Makan Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai, Bukittinggi.

Terletak di sisi jalan Ngarai Sianok Jalan Binuang no 49, Kota Bukittinggi, rumah makan ini dari awal selalu memancing saya untuk selalu hadir mencicipi saat pulang kampung. Meskipun ada beberapa rumah makan lainnya, tetapi rumah makan ini yang menurut saya paling awal hadir.

Saya juga pernah mencoba di rumah makan lain yang berada di sekitar kawasan Ngarai ini, tetapi saya tidak bisa berpindah ke lain hati karena selalu terlena kuliner rumah makan Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai.

Kuliner ini merupakan masakan istimewa dan khas dari Nagari Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang memang populer dan banyak digemari wisatawan. Berbahan bebek muda atau itik yang kemudian diolah dengan kuah cabai hijau. Gulai itiak ini memiliki sensasi gurih dan karakter rasa pedas yang kuat namun tetap nikmat.

Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai Sianok
Ondee Mandeee

Jika disandingkan dengan nasi putih hangat dan udara ngarai yang sejuk mampu menghasilkan kolaborasi yang luar biasa. Rasa pedas nikmat dan mantap berpadukan air minum hangat membuat saya acapkali berkeringat dan mendesis keenakan saat merasakan gulai ini. Lamak Bana !

Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai Sianok
Maknyuss

Rasa gurih plus tajamnya cabai tadi membuat saya ingin terus menambah nasi. FYI kenikmatan ini tidak hanya saya yang rasakan, tetapi beberapa saudara dan teman yang saya bawa juga mengakuinya. Bahkan untuk seorang teman yang makan tak pernah tambah, di rumah makan ini dengan lahapnya menikmati gulai khas Koto Gadang ini. Tambuah Ciek !

Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai Sianok
Dipadukan nasi hangat, potongan timun berbalut bawang plus kerupuk emping

Dengan resep masakan Minang yang memang sudah terkenal dengan karakter rasanya yang pedas, gulai itik lado mudo menjadi salah satu masakan unggulan dari Bukittinggi khususnya di Ngarai Sianok. Maka jika kamu sedang berada di sekitar ngarai atau sedang melewati jalan motong menuju danau Maninjau, menikmati kuliner ranah minang ini menjadi santapan wajib yang dapat menyempurnakan pengalaman kamu di Ngarai Sianok.

Baca Juga :  Tak Terlupakan, Pertama Kali Jelajah Gunung Marapi Sumbar

Bayangkan saja, kamu bisa menikmati kesejukan lembah yang begitu indah dengan suasananya yang sejuk sembari menyantap Gulai Itik Lado Mudo yang memiliki karakter rasa gurih-pedas. Dalam suasana yang sejuk tersebut, kamu bisa mendapatkan kehangatan dengan menyantap Gulai Itiak Lado Mudo yang memanjakan lidah. Aih, sangat sedap tentunya.

Cancang daging di Rumah makan Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai Sianok
Cancang dagingnya juga sedap

Lalu bagaimana dengan seseorang traveler, wisatawan atau pengunjung yang tidak menyukai bebek atau itik ? Jangan khawatir, di rumah makan ini juga menyediakan gulai cincang daging yang tak kalah menarik dan nikmatnya. Dengan warna pekat yang khas dipadukan dengan daging sapi lembut dan pedas membuat rasanya Awesome !

Selain itu ada juga ayam kampung cabai hijau (lado hijau) yang juga bisa menambah wawasan kamu akan kekayaan kuliner ranah minang.

Rahasia dan Resep Rumah Makan Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai

Kuliner sedap ini memiliki resep yang kuncinya ada pada cacahan cabai hijau yang begitu banyak. Banyaknya cacahan cabai hijau yang dimasukkan dalam masakan Gulai Itiak Lado Mudo, bahkan bisa membuat daging bebek muda tersebut seolah-olah terendam dalam kuah cabai hijau. Jika biasanya gulai ini diolah dengan menggunakan santan, berbeda dengan rumah makan ini yang mengolahnya tanpa santan. Kuahnya yang khas, didapatkan dari campuran minyak dan cabai hijau halus dan dibuat lebih pedas sehingga rasa pedasnya semakin mantap dan nendang.  Perubahan dan racikan hasil utak-atik pemilik rumah makan ini sejak tahun 1980 menghasil sebuah makanan lezat dan berkenan di lidah para pengunjung.

Jika kamu adalah pecinta masakan pedas, maka kuliner ranah minang ini menjadi makanan yang harus kamu coba. Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai Sianok bahkan dapat dimasak dengan komposisi daging satu ekor bebek muda dengan lima ons cabai hijau kriting. Jadi misalkan satu ekor bebek dibagi menjadi 4 porsi, maka satu porsi Gulai Itiak Lado Mudo memiliki kandungan kurang lebih 1,25 ons cabai keriting. Gulai Itiak Lado Mudo biasanya disajikan dengan potongan mentimun dan juga cacahan bawang merah. Dengan komposisi seperti itu, Gula Itiak Lado Mudo memiliki rasa yang pedas di lidah dan di bibir. Tentu saja berbeda dengan pedas yang dihasilkan dari merica yang dapat membuat panas kerongkongan.

Baca Juga :  Traveling ke Ranah Minang, Gunain Bahasa Minang Praktis Ini

Reputasi Gulai Itiak rumah makan ini tentunya sudah sangat tersohor dan semakin ramai setelah salah satu TV Nasional meliputnya hingga membuat kuliner ini selalu laris manis setiap harinya. Bahkan setiap hari, kurang lebih 40 ekor bebek muda dan 20 kilogram cabai hijau diolah untuk memanjakan lidah pengunjung yang ingin menikmati hidangan pedas-gurih ini. Apalagi jika masa liburan tiba, bebek muda yang diolah bisa mencapai 75 hingga 100 ekor dan sekitar 50 kilogram cabai hijau.

Gulai itiak ladi mudo ngarai sianok
Jadi laper ngga ?

Pembuatan Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai Sianok membutuhkan bebek muda yang berusia sekitar 6 bulan. Bebek muda dipilih sebagai bahan utama karena memiliki karakter daging yang masih empuk. Satu ekor bebek muda tersebut bisa diolah untuk 4 porsi Gulai Itiak Lado Mudo. Sedangkan bumbu-bumbu yang dimasukkan yakni bawang putih, bawang merah, kunyit, dan juga lengkuas. Selain itu, tentunya cabai hijau yang dicacah sehingga rasa pedas bisa didapatkan dengan pas dan sempurna.

Daging bebek muda kemudian diolah dengan cara merebusnya tanpa santan dalam waktu yang tidak sebentar. Bahkan untuk mendapatkan daging bebek muda yang empuk sempurna, waktu yang dihabiskan untuk merendam daging bebek muda tersebut bisa mencapai satu hari satu malam. Selain agar lebih empuk, perendaman yang cukup lama dimaksudkan agar rasa pedas dari cabai hijau keriting bisa terserap ke dalam serat daging dengan baik. Dengan proses masak dan citarasa yang ditawarkan tersebut, Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai Sianok bisa kamu dapatkan dengan membayar sekitar dua puluh lima ribu rupiah saja. Untuk dibawa pulang juga bisa dengan seporsi bebek utuh seharga seratur ribu rupiah. Harga yang pantas untuk sebuah kuliner yang sedap, enak, gurih dan selalu ngangenin. Ahhh.. Taragak Bana !

Nah, Jika kamu sangat suka masakan pedas, dan ingin merasakan nusantara yang memiliki citarasa pedas dan sedap selain rendang ataupun nasi Kapau, maka Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai Sianok harus masuk ke dalam daftar masakan yang wajib kamu coba. Jangan khawatir jika kamu belum punya kesempatan untuk berkunjung langsung ke Ngarai Sianok, kamu bisa memesannya secara online. Jadi, jangan terlalu lama membuat lidah kamu menunggu untuk merasakan lezatnya kuliner ini. Siapkan lidah kamu untuk merasakan “tendangan” dari rasa pedas dan gurih kuliner Minangkabau ini. Bungkuiih Ciek !

18 thoughts on “Enaknya Kuliner Minang Gulai Itiak Lado Mudo Ngarai Sianok”

  1. Masha Allaaaaahh, sungguh ngiler liatnya, Gulai Itiak nya enyak banget tuh, babay dah kolesterol dan kawan-kawan, pokoknya kalau udah ketemu makanan enak begini, rasanya nggak kuat buat nggak cicipin 🙂

  2. Awak kalau pulang kampuang pasti mampir ke Itiak Lado Mudo di Ngarai ini. Kalau dulu cuma satu rumah makan sekarang alhamdulillah sudah berderet yang menjajakan Itiak Lado Mudo di sana ya..

  3. Onde mande… menitiklah air liur membaca artikel ini… sungguh menggoda gulai itiak lado muro Ngarai Sianok. Sambil menikmati pemandangan yang indah, makannya gulai itiak ini yo… mantul

  4. Liat fotonya aja bikin ngiler ini Mbak. Jadi teringat memori pernah ke Bukit Tinggi. Semua makanan di sana enak-enak tak terkira, walau jualan dari warung kecil sekalipun, yang nyelip diantara toko-toko di Pasar Atas. Aaahh jadi pengen ke Bukit Tinggi lagi

  5. Kalau udah pakai sambal cabe ijo, yobana mantap salero. Keren nih mas Andrew udah sampai ke tempat yang keren pemandangannya, apalagi kulinernya khas urang awak

  6. Masakan orang Padang memang enak-enak kali ya bang. Dimana-mana pasti terkenal kalo uda orang Padang punya masakan. Ini liat gulai langsung pengen bergoyang lidah nikmati masakannya juga. Jauh gak bang Nagari Koto Gadang ini,kok tergoda mau main kesana gitu. Bayangin rasa pedas nancep dari gulai itiak nya gak sabar ah sambil goyang itik juga,wkwkwkwk

  7. Lagi bayangin makan Gulai Itiak di Bukittinggi, sedapnyaaa saya termasuk yang bukan pecinta daging itik karena biasanya agak alot dan ada aroma khasnya, tapi kalau gulai ini menggunakan itik pilihan pada usia tertentu dan dagingnya juga empuk, pastinya ga ragu untuk mencoba. Duh, kapan bisa kesana menikmati Gulai Itiak langsung, ya?

  8. Ya Allah… saya bacanya sambil celeguk dan makin pengen saat fotonya muncul. Racikan istimewa ownernya mantap, sudah melewati masa 20an tahun ya, berarti. Ada tambahan resep, nggak? Hihihi. Bukittinggi terlalu jauh bagi saya yang di Jawa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *