Skip to content

Ujian Laptop AI 45+ TOPS NPU: ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)

Pernahkah teman-teman berdiri sejenak sebelum berangkat kerja, menatap ransel yang kamu punya, dan berpikir, “Ini isinya benar-benar ‘beban hidup’, ya?”

Jujur saja, keadaan seperti ini sering saya alami. Bisa dikatakan ransel saya adalah saksi bisu dari tiga dunia yang saya jalani setiap hari. Pagi hingga sore, saya adalah seorang Analis Data yang bergulat dengan angka-angka rumit dan grafik Power BI. Saat senja tiba, saya bertransformasi menjadi seorang Blogger dan content creator, merangkai kata dan mengedit foto-foto perjalanan. Dan di sela-sela itu, jiwa Traveler saya selalu berteriak, mengajak untuk menjelajahi sudut-sudut baru yang kini susah saya dapatkan (Harus tunggu cuti baru bisa).

Sebagian besar memang jelas-jelas penyumbang beban hidup dari ransel saya tersebut adalah laptop yang sering saya gunakan untuk menunjang tiga kehidupan tadi. Saya bersyukur.. hanya saja saat ini rasanya penggunaan laptop tebal dan sering panas tersebut sudah seharusnya masuk ke saat-saat untuk pensiun.

Tahun-tahun sekarang penggunaan perangkat tadi tentu menjadi rumit. Masalahnya? Ketiga “profesi kehidupan” ini butuh perangkat yang berbeda. Analis butuh laptop gahar. Blogger dan content creator butuh layar akurat dan keyboard nyaman. Traveler butuh sesuatu yang seringan kapas dan setangguh badak. Hasilnya? Ransel yang berat dan hati yang seringkali bertanya, “Kapan ya ada satu laptop yang bisa mengerti aku sepenuhnya?”

Pencarian saya kali ini bukan lagi sekadar mencari spek, melainkan sebuah ujian personal yang sesungguhnya.

Tahun ini, sepertinya doa saya mulai terjawab. Sebuah bisikan tentang era baru komputasi muncul, yaitu era “Advanced AI Laptop”. Ini bukan lagi sekadar laptop cerdas biasa, melainkan sebuah partner dengan kekuatan pemrosesan AI super cepat.

Kenapa saya melirik AI Laptop sendiri bukan tanpa alasan.. Bisa dikatakan ini cerminan dari pergeseran masif di dunia kerja. Laporan Microsoft Work Trend Index 2024 terbaru mengungkap fakta mengejutkan: sebanyak 75% pekerja kantoran (knowledge workers) kini sudah menggunakan AI dalam pekerjaan mereka, seringkali membawa aplikasi AI mereka sendiri ke tempat kerja. Ini bukan lagi sekadar tren, melainkan sebuah realitas baru yang menuntut perangkat kerja yang lebih cerdas dan adaptif.

Pada akhirnya bisikan itu menuntun saya pada perwujudan sempurnanya: ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA); Copilot+ PC.

Momen “Aha!” – Saat Laptop Menjadi Cerdas

Kalau dulu, laptop ya… laptop saja. Hanya sebatas sebuah alat untuk mengetik, buat laporan, ngerjain tugas kuliah dan surfing internet. Tapi sekarang, tak bisa dipungkiri kita memasuki era baru. Bayangkan jika laptop teman-teman tidak hanya “patuh” pada perintah, tetapi bisa “berpikir” dan “membantu” Kita. Itulah ide di balik AI PC, atau lebih spesifik lagi, sebuah Copilot+ PC.

Era baru di mana sebuah pergeseran fundamental yang didukung oleh data. Para analis pasar setuju bahwa pergeseran ini terjadi dengan sangat cepat. IDC, misalnya, memproyeksikan bahwa PC dengan kemampuan AI akan mencakup hampir 60% dari seluruh pengiriman PC pada tahun 2027. Senada dengan itu, Canalys juga memperkirakan bahwa pengapalan PC AI akan melampaui 100 juta unit pada tahun 2025, menunjukkan momentum pasar yang luar biasa.

Kalau lah direnungkan, ini jelas bukan lagi sekadar gimmick. Bagi saya, ini adalah sebuah titik balik.

Sebagai seorang analis data, saya bisa membayangkan AI membantu saya menemukan pola tersembunyi dalam ribuan baris data secara otomatis dan instan. Sedangkan sebagai blogger atau content creator, AI bisa mengubah rekaman suara wawancara menjadi teks dalam sekejap dan saya tidak perlu lagi mengetik banyak banyak tanpa takut salah saat membuat kutipan. Ini tentunya bukan lagi fiksi ilmiah, ini adalah efisiensi. Ini adalah waktu ekstra yang bisa saya gunakan untuk hal lain, seperti menyeruput kopi susu hazelnut lebih lama sambil menikmati pemandangan.

Inilah yang membuat standar pencarian saya naik. Saya tidak lagi hanya mencari laptop. Saya mencari sebuah ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop yang sesungguhnya; sebuah asisten cerdas yang kebetulan berbentuk laptop tipis.

Sebagai informasi, ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) merupakan salah satu laptop AI dengan performa NPU 45+ TOPS

Dan meski saya belum pernah menyentuhnya secara langsung, informasi dari ulasan resmi, situs ASUS, dan dokumen review guide membuat saya merasa… laptop ini seperti sudah mengenal saya lebih dulu.

Baca Juga :  Menara Astra Sudirman, Kantor Prestisius dengan Akses Mudah ke Segala Fasilitas!

Di Balik Wajah Kalemnya, Tersimpan Otak Jenius

ASUS Zenbook S 14 OLED (UX5406SA)

Dari luar, ASUS Zenbook S14 OLED ini terlihat sangat kalem, elegan, dan minimalis. Tapi setelah saya “menguliti” spesifikasinya dari berbagai sumber terpercaya, saya sadar, ini adalah monster yang menyamar dalam setelan jas.

Kekuatan sebuah laptop modern tidak lagi hanya soal kecepatan CPU. Ini tentang seberapa baik semua komponen bekerja sama, terutama dalam menangani tugas-tugas AI. Di sinilah letak keajaibannya.

ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sangat cocok untuk menjalankan aplikasi-aplikasi modern yang sudah mendukung teknologi AI. ASUS Zenbook S14 (UX5406SA) sudah diperkuat oleh Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V 32GB 2.2GHz yang memiliki 8 core dan 8 thread. Prosesor tersebut dilengkapi dengan Intel® Arc™ Graphics serta chip AI berbasis Intel® AI Boost NPU dengan kecepatan hingga 47 TOPS.

Pusing dengan kalimat barusan? Sama, saya juga awalnya. Mari kita bedah dengan bahasa manusia alias bahasa yang sekiranya bisa bantu Kita untuk memahami laptop ini.

Bayangkan ini, kamu memiliki asisten pribadi super pintar. Tak hanya menulis, sekedar edit video, atau buka aplikasi doang, namun juga bisa menebak apa yang kamu butuhkan sebelum kamu minta, karena ia memiliki kemampuan kecerdasan buatan AI.

Nah ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) ini layaknya asisten pribadi super itu. Dirancang menjalankan aplikasi-aplikasi modern yang “cerdas” semisal aplikasi edit foto yang bisa secara otomatis hapus latar belakang atau aplikasi menulis yang bisa bantu kasih ide.

Lalu anggap saja prosesor Intel® Core™ Ultra (Series 2) itu adalah tim koki di restoran cepat saji. Dia punya 8 Koki (core), dan semuanya bisa masak secara bersamaan (8 Thread), jadi meskipun kamu pesan banyak “menu” (buka banyak aplikasi), semuanya bisa disajikan tanpa antre lama. Buka browser, edit video, dengar musik, dan buka excel, semuanya tersaji dengan cepat tanpa adanya delay.

Paling keren, kecepatannya pun luar biasa, mencapai 2.2 GHz. Ini seperti kokimu bisa potong, goreng, dan plating makanan dalam hitungan detik.

Kemudian ada Intel® Arc™ Graphics yang jagoan dalam urusan visual, di mana tugasnya memastikan semua grafik dan video tampil mulus. Jika kita sambung dengan perumpamaan di restoran tadi, anggap saja dia seorang pelukis profesional yang berada di restoran itu. Dia yang bikin semua hidangan (alias tampilan visual) jadi enak dilihat, mulus, jernih, dan memanjakan mata.

Nah, yang paling spesial adalah NPU (Neural Processing Unit). Anggap NPU ini seperti tim berisi 47 triliun asisten super kecil (itulah arti dari 47 TOPS) yang tugasnya spesifik, yaitu hanya mengurus pekerjaan AI. Ibaratnya restoran tadi robot asisten tambahan di dapur yang tugasnya cuma satu yaitu membantu koki utama lebih cepat kalau ada pesanan “khusus” seperti pesanan pintar atau rumit.

Apa untungnya punya “tim asisten” sebanyak itu? Artinya, saat saya meminta AI melakukan tugas berat, manajer utama (CPU) tidak akan kelelahan. Hasilnya? Laptop tetap ngebut, tidak ada lagi drama jendela “Not Responding” saat saya sedang asyik-asyiknya mengolah data, dan yang terpenting, baterai jadi jauh lebih awet.

Saat melakukan riset lebih dalam, saya jadi semakin paham mengapa NPU ini begitu istimewa. NPU merupakan sebuah chip perangkat keras khusus yang diciptakan untuk memproses AI. Karena merupakan bagian dari prosesor, NPU ini tidak bisa di-upgrade, sehingga memilih laptop dengan NPU yang mumpuni adalah keputusan penting untuk masa depan. Fungsinya adalah membuat pemrosesan AI di laptop menjadi jauh lebih bertenaga sekaligus efisien.

Lalu, mengapa standarnya harus “45+ TOPS”? TOPS sendiri adalah singkatan dari Tera Operations Per Second atau triliunan operasi per detik, yang mengukur kecepatan sebuah prosesor AI. Dari beberapa ulasan dan materi resmi ASUS, saya menemukan bahwa performa minimal 45+ TOPS ini adalah syarat mutlak untuk bisa menjalankan berbagai aplikasi AI modern, seperti pemrosesan AI secara  real-time dan generative AI. Lebih dari itu, standar ini memastikan laptop kita akan siap untuk menjalankan berbagai fitur dan aplikasi AI canggih yang akan hadir di masa depan.

Inilah yang membuat saya yakin bahwa ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) merupakan salah satu laptop AI dengan performa NPU 45+ TOPS, yang berarti ia benar-benar siap untuk masa depan.

Bagi saya pribadi sebagai analis data, kemampuan laptop ini mendukung aplikas-aplikasi AI bisa membantu proses seperti:

  • Auto Cleaning Data,
  • Rekomendasi grafik otomatis,
  • Transkripsi meeting untuk dokumentasi
  • Bantu bikin narasi insight dari dashboard

Dan menariknya lagi, AI-nya bisa berjalan secara offline. Tak perlu koneksi internet.

Baca Juga :  Menara Astra Sudirman, Kantor Prestisius dengan Akses Mudah ke Segala Fasilitas!

Selain itu, laptop ini juga bisa memberikan saya solusi dari salah satu masalah yang selama ini terjadi. Saya sering membuat berkas Excel yang berat, pivot table yang kompleks dan laporan PowerPoint penuh grafik. Kombinasi sempurna RAM 32GB LDPDDR5X dan SSD 1 TB PCIe 4.0 bisa bantu saya buka semua aplikasi sekaligus.

Saya bisa ngebayangin dari ulasan-ulasan yang ada, proses booting, simpan dokumen besar, render Power BI rasanya seperti “Instant reaction”. Seolah-olah laptop ini tahu apa yang dibutuhkan sebelum di klik.

Jendela Ajaib untuk Melihat Angka dan Dunia

Sekarang, bagian favorit saya: layar. Jujur, layar laptop itu seperti jendela. Kalau jendelanya kotor dan buram, pemandangan seindah apapun jadi tidak menarik. Semangat kerja dan kreativitas pun bisa ikut padam. Bikin lelah hati barbie saja…

Zenbook S14 ini menawarkan jendela paling jernih yang bisa saya bayangkan. Panel ASUS Lumina OLED beresolusi 3K itu bukan sekadar angka.

  • Untuk sisi Analis Data saya: Setiap angka dan huruf di tabel Excel atau dashboard Power BI akan terlihat setajam silet. Saya tidak perlu lagi menyipitkan mata. Ruang kerja di layar terasa lebih luas, membuat saya bisa melihat gambaran besar dari data tanpa harus scroll tanpa henti. Ini semua berkat resolusi tinggi 2880×1800 pixel. Di tambah layarnya bisa disentuh.      
  • Untuk sisi Blogger & Traveler saya: Ini menjadi studio foto portabel saya! Dengan akurasi warna yang sudah divalidasi PANTONE® dan 100% DCI-P3 serta DisplayHDR™ True Black 500, saya bisa percaya 100% bahwa warna jingga matahari terbenam di foto saya akan sama persis dengan aslinya. Refresh rate 120Hz? Itu adalah kemewahan yang membuat semua pergerakan di layar, dari scroll sosial media hingga menonton film favorit, terasa lembut seperti sutra. Ini adalah pengalaman visual yang memanjakan.

Dan ternyata, ASUS tidak hanya memberikan kanvasnya, tetapi juga “kuas”-nya. Saya menemukan ada dua aplikasi AI eksklusif ASUS yang sangat menarik bagi seorang blogger plus kreator konten seperti saya. Pertama adalah StoryCube, yang bisa menjadi hub media cerdas untuk mengelola semua foto dan video secara otomatis menggunakan AI. Kedua adalah MuseTree, sebuah aplikasi image-generation yang bisa membantu saya mencari inspirasi visual atau bahkan membuat gambar dari sketsa sederhana, bahkan saat offline. Ini adalah senjata rahasia yang bisa meningkatkan produktivitas kreatif saya secara signifikan.

Selain itu, jangan tertipu dengan tampilannya yang ramping. ASUS Zenbook S14 OLED ini mungkin tipis dan ringan, tapi urusan suara? Jangan dianggap remeh.

Bayangkan kamu sedang duduk di ruang tamu, lalu memutar musik atau film.. dan tiba-tiba, suara yang keluar terasa seperti berasal dari sistem audio kelas bioskop. Suara dentuman bass-nya terasa dalam, vokalnya jernih, dan detailnya seperti kamu lagi nonton konser langsung atau duduk di tengah studio rekaman.

Rahasianya? Laptop ini punya empat speaker yang sudah disetel dan disertifikasi langsung oleh Harman Kardon, yang seperti kita tau merupakan merek audio yang biasa dipakai di mobil-mobil mewah. Ditambah lagi dengan teknologi Dolby Atmos®, yang membuat suara terdengar mengelilingimu dari segalah arah, seperti efek suara 3D. Untuk meeting zoom? Ada mikrofon dengan AI Noise-cancellation dua arah. Bahkan saat sedang di balkon guest house dengan suara jangkrik dan motor lewat, suara tetap jernih di ujung sana.

Merdeka dari Beban, Mewah dan Siap untuk Petualangan

ASUS Zenbook S 14 OLED (UX5406SA)

Mari kita bicara soal kebebasan. Bagi seorang traveler, kebebasan sering kali berarti satu hal: ransel yang ringan. Setiap gram berarti. Dan di sinilah Zenbook S14 ini benar-benar bersinar di mata saya.

Dengan bobot hanya 1.2 kg (ketebalan hanya 1,1 cm), laptop ini lebih ringan dari sebotol besar air mineral. Memasukkannya ke dalam tas terasa seperti hanya membawa sebuah agenda atau buku. Ini adalah perasaan “merdeka” yang luar biasa. Saya bisa lebih lincah bergerak (meski gendut), menjelajahi kota tanpa merasa seperti sedang memikul beban.

“Tapi, apa laptop setipis itu tidak ringkih?”

Pikiran itu juga sempat terlintas. Ternyata tidak. ASUS melapisinya dengan material canggih bernama Ceraluminum™ yang mana merupakan perpaduan keramik dan aluminium yang membuatnya terasa kokoh, mewah, dan yang terpenting, anti bekas sidik jari!

Dari ulasan video yang saya lihat, desain laptop ini bukan hasil cetak massal biasa. Laptop ini dibuat dengan teknologi yang bernama CNC milling, ibarat seorang pengrajin perhiasan yang memahat logam mulia dengan detail dan kesabaran tinggi.

Baca Juga :  Menara Astra Sudirman, Kantor Prestisius dengan Akses Mudah ke Segala Fasilitas!

Ini bisa terlihat dari tiap lekuk dan sisi bodinya yang dibuat dengan presisi tingkat tinggi, seperti ukiran halus pada permata. Misalnya nih, grille geometris di atas keyboard bukan cuma aksen estetis, tetapi dibuat dengan cermat agar tampil beda dan berkelas.

Enlarged ergonomic touchpad
Enlarged ergonomic touchpad. Photo by ASUS

Pada touchpad juga sangat diperhatikan. Didesain lebih luas dan responsif, seperti jalan tol lebar tanpa hambatan untuk jari-jarimu (jariku juga yang gemuk). Mau gerak ke sana ke mari, scroll, atau multitasking semuanya terasa halus dan nyaman, bikin kamu betah kerja tanpa mouse pun tetap efisien.

Inovasi ini tentunya membuktikan bahwa ASUS bukan hanya soal teknologi, tapi juga tanggung jawab terhadap masa depan, cocok buat kamu atau seseorang yang ingin tampil profesional sekaligus mendukung gaya hidup berkelanjutan.

Laptop ini hadir dalam dua warna, yaitu Zumaia Gray dan Scandinavian White. Keduanya menurut saya bukat warna “rame”, namun seperti warna interior rumah Skandinavia yang bersih, minimalis, dan menenangkan. Desainnya sederhana, tapi memikat. Elegan, tapi ga berlebihan.

Ini bukan laptop yang teriak minta perhatian, tapi justru membiarkan kesederhanaannya bicara sendiri, cocok untuk saya yang suka tampil rapi, kalem, tapi tetap menonjol (bukan perut saya yang buncit ya).

Puncaknya, ia sudah lulus uji siksa standar militer MIL-STD-810H. Artinya? Saya tidak perlu lagi membungkusnya dengan bubble wrap secara berlebihan di dalam tas. Ada ketenangan batin saat tahu ia siap menghadapi guncangan di perjalanan.

Selamat Tinggal Drama “Cari Colokan” dan “Dongle Mana?”

Ada dua drama klasik pengguna laptop: mencari colokan dan mencari adapter (dongle). Zenbook S14 OLED ini sepertinya dirancang untuk mengakhiri kedua drama tersebut.

Berkat prosesornya yang super efisien, baterainya diklaim sangat awet. Saya bisa membayangkan skenario impian: pagi hari bekerja di kafe, siang pindah ke taman kota, sore lanjut di lobi hotel, dan semua itu tanpa sekalipun membuka charger. Ini adalah kemerdekaan sejati bagi seorang digital nomad.

Kalau dibayangkan nih, ASUS Zenbook S14 OLED(UX5406SA) seperti berkata, “Kamu fokus aja sama kerjaanmu, urusan daya aku yang jaga.”

Keajaiban baterai awet ini ternyata bukan sihir. Efisiensi ini datang dari cara kerja NPU yang cerdas. NPU secara spesifik mengambil alih tugas-tugas AI dari CPU dan GPU, memprosesnya dengan cara yang jauh lebih efisien. Proses yang efisien ini menghasilkan lebih sedikit panas dan mengurangi beban kerja sistem pendingin, yang pada akhirnya membuat baterai bertahan lebih lama. Ini adalah manajemen daya pintar yang sangat saya butuhkan sebagai seorang traveler.

Lalu soal “dongle-hell”. ASUS sepertinya mendengar jeritan hati para profesional. Di saat laptop tipis lain membuang banyak port, Zenbook S14 tetap menyediakan semuanya. Ada dua port Thunderbolt™ 4 super modern, tapi juga masih ada port USB-A klasik untuk mouse atau flashdisk lama, dan bahkan port HDMI ukuran penuh! Saya tidak perlu lagi panik mencari adapter sesaat sebelum presentasi penting di depan klien yang biasa saya takutkan. Semuanya sudah siap.

Kesimpulan Akhir: Ini Bukan Laptop, Ini Solusi

ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406)

Setelah ngebaca, review, riset hingga nyaris jadi “sarjana review laptop” dan sampai rasanya kayak audisi Indonesian Idol—untuk tiga profesi yang beda alam semesta—akhirnya saya sadar: saya nggak lagi cari laptop… saya cari soulmate digital! Perangkat yang kuat kayak bodyguard, multitasking kayak barista kopi susu jam sibuk, dan tahan banting kayak hati mantan. Karena tiga dunia saya butuh satu perangkat… yang bisa diajak kerja keras tanpa drama dan overheat tiap 5 menit

ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) tampil bukan sebagai produk kompromi, melainkan sebagai perwujudan sejati dari sebuah “ASUS 45+ TOPS NPU Advanced AI Laptop”. Ia adalah jawaban cerdas yang saya cari; yang punya otak jenius untuk pekerjaan analitis saya, punya jiwa seniman dalam layarnya yang indah untuk hobi blogging saya, dan punya raga yang tangguh namun ringan untuk jiwa petualang saya.

Meski jari-jari ini belum menari di atas keyboardnya, data dan analisis sudah berbicara dengan sangat jelas. Saya tidak hanya menemukan spesifikasi impian, saya merasa telah menemukan partner kerja yang akan membuat hidup saya jauh lebih ringan, produktif, dan berwarna.

Jujur, saya belum pernah menyentuh secara langsung laptop ini, tetapi dari semua ulasan, review guide resmi dan spesifikasi yang saya pelajari… saya merasa seperti sudah mengenalnya.

Bagaimana dengan teman-teman? Apa laptop impian yang bisa menjawab semua kebutuhan unik Kalian?

Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop yang diadakan oleh Travelerien.

Content Protection by DMCA.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *